Tas kemasan makanan adalah salah satu jenis desain kemasan. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk memudahkan pengawetan dan penyimpanan makanan, muncullah tas kemasan produk. Kantong kemasan makanan mengacu pada wadah film yang bersentuhan langsung dengan makanan dan digunakan untuk menampung dan melindunginya. Dalam kehidupan, paket sembako jumlahnya banyak sekali dan isinya sangat beragam. Sebagian besar makanan dikirim ke konsumen hanya setelah dikemas. Semakin maju suatu negara, maka akan semakin tinggi pula tingkat pengemasan barangnya.
Dalam perekonomian komoditas yang terinternasionalisasi saat ini, kemasan makanan telah terintegrasi dengan komoditas. Sebagai sarana untuk mewujudkan nilai dan nilai guna suatu barang dagangan semakin memegang peranan penting dalam bidang produksi, peredaran, penjualan dan konsumsi. Kantong kemasan makanan sebaiknya diproduksi menggunakan film plastik food grade, dan umumnya merupakan kantong kemasan bahan komposit dengan lebih dari dua lapisan.
Keanekaragaman pangan menentukan kekayaan ragam dan banyaknya jenis kantong kemasan pangan dengan spesifikasi yang bervariasi. Menurut standar klasifikasi yang berbeda, klasifikasi jenis kantong kemasan makanan juga berbeda-beda.
Pertama, menurut berbagai bahan baku yang digunakan dalam produksi kantong kemasan, kantong tersebut dapat diklasifikasikan menjadi: kantong plastik polietilen bertekanan rendah, kantong plastik polivinil klorida, kantong plastik polietilen bertekanan tinggi, kantong plastik polipropilen, dll.
Kedua, menurut berbagai bentuk tas kemasannya, dapat diklasifikasikan menjadi: tas tegak, tas tertutup, tas rompi, tas alas persegi, tas strip karet, tas selempang, dan tas berbentuk khusus, dll.
Ketiga, diklasifikasikan berdasarkan bentuk kemasan, dapat dibagi menjadi: tas bersegel tengah, tas bersegel tiga sisi, tas bersegel empat sisi, tas yin-yang, tas stand-up, tas ritsleting, tas cerat, tas roll film, dll.
Keempat, menurut fungsi kantong pengemas, dapat diklasifikasikan menjadi: kantong retort suhu tinggi, kantong penghalang tinggi, kantong kemasan vakum, dll.
Klasifikasi kelima berdasarkan proses pembuatannya sering dibedakan menjadi: kantong kemasan plastik dan kantong kemasan komposit.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, makanan seperti nasi biasanya dikemas dalam kantong vakum, sejenis kantong pengemas makanan. Pengemasan vakum dapat menurunkan konsentrasi oksigen di lingkungan penyimpanan, menghambat intensitas respirasi beras dan reproduksi jamur, mencegah beras menjadi basi, berjamur atau dihinggapi serangga, serta lebih menjaga kualitas beras. Karena tingkat vakum yang tinggi, bahan pengemas membungkus beras dengan rapat. Namun kedua ujung beras relatif runcing, dan kantong pengemas mudah tertusuk butiran beras, sehingga mengakibatkan kegagalan pengemasan vakum. Selama proses sirkulasi kantong kemasan, gesekan, benturan dan terjatuh antar kantong juga dapat dengan mudah menyebabkan kantong pecah. Oleh karena itu, dalam melakukan pengawetan kemasan beras perlu dipadukan dengan lingkungan sirkulasi. Hanya dengan cara inilah hasil yang baik dapat dicapai.
EN

